Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri) menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dari pendiri MURI, Jaya Suprana, saat upacara pelantikan massal camat dan lurah di halaman Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013). Penghargaan MURI ini karena pelantikan pejabat lurah-camat dengan secara massal belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. |
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diyakini akan memenangkan pemilihan presiden 2014. Sebab seluruh prasyarat atribut ideal dimenangkan oleh Jokowi.
Demikian dikatakan Direktur Intrans
(Institute For Transformation Studies) Saiful Haq di Galery Cafe,
Jakarta, Minggu (14/7/2013). Hasil itu didapatkan dari survey Intrans
dengan menggunakan metode kualitatif.
Riset tersebut melibatkan
150 orang responden yang dibagi dalam 10 kelompok Focus Group Discussion
(FGD) dan diadakan pada bulan Mei-Juli 2013. Dalam setiap diskusi
dilakukan pendalaman subtansi pertanyaan riset dengan menggunakan metode
diskusi mendalam dengan dipandu oleh seorang fasilitator.
Saiful mengatakan minat dan sikap responden yang memenangkan Jokowi sebenarnya banyak dipengaruhi oleh atribut merakyat. Bukan dari rekam jejak dan keputusan politik yang diambil Jokowi.
"Tapi lebih banyak karena persepsi responden mengindentifikasi Jokowi sebagai rakyat kebanyakan dengan menggunakan bahasa "Ndeso" sebagai atribut yang berarti merakyat, jadi Jokowi sama dengan rakyat sama dengan ndeso," kata Saiful.
Sedangkan
Direktur Imparsial Al-Araf menyarankan agar PDIP meninggalkan politik
dinasti. "Saya tidak tahu bagaimana bila Megawati tidak memberikan izin
bagi Jokowi. Jokowi juga tidak berani melanggar perintah partai meskipun ada yang menggoda," kata Al.
Sedangkan
Sosiolog UGM Ari Sudjito menilai tidak ada figur fenomenal di dalam
tubuh PDIP selain Jokowi. "Puan Maharani belum disiapkan menjadi capres,
tapi kita lihat hasil pemlihan legislatif apakah besar di luar nilai
Jokowi," katanya.
Ia mengatakan tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak memajukan Jokowi sebagai capres. Meskipun dengan konsekuensi Jokowi meninggalkan tugasnya di DKI Jakarta.
"Atau memajukan tokoh di luar Jokowi
dengan kemungkinan kalah dari Prabowo," katanya. Diketahui selain
Jokowi, tokoh yang berpeluang di Pilpres 2014 adalah Jusuf Kalla,
Megawati, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Mahfud MD, Surya
Paloh, Dahlan iskan dan Gita Wiryawan.
source: tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar