Dalam protokol jaringan TCP/IP,
sebuah port adalah
mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi
koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat
mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam
jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu
di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau
bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.
Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang
disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol
transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP.
Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap
protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah.
Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:
Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:
- Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal ada pada masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.
- Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.
- Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.
Port - port yang banyak digunakan adalah yang masuk dalam Well-Known Port, berikut ini adalah contoh - contohnya :
1. Port 20 & 21 FTP
FTP (singkatan dari File Transfer
Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan
aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file)
komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.
FTP
merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih
digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan
penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP
dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat
mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP
adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer
yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat
digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan
ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari
server FTP.
Sebuah
server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier
(URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi
server FTP dengan membuka URI tersebut.
FTP
menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk
komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen
tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai.
Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan “mendengarkan”
percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai
port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara
klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah
FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke
perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai
membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien
untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan
pengunduhan dan penggugahan.
2. Port 22 SSH
SSH
(secure shell) menggunakan kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi
komputer remote dan biarkan komputer remote untuk mengotentikasi
pengguna, jika perlu. SSH biasanya digunakan untuk login ke mesin remote
dan mengeksekusi berbagai perintah, tetapi juga mendukung tunneling, forwarding TCP port dan X11 connections; itu
dapat mentransfer file menggunakan terkait SFTP atau SCP protocols.
SSH menggunakan klien-server model. Yang standar TCP port
22 telah ditetapkan untuk menghubungi server SSH. Sebuah klien program SSH ini
biasanya digunakan untuk membangun koneksi ke SSH daemon untuk dapat diremote.
Keduanya biasanya terdapat pada sistem operasi modern, termasuk Mac OS X, Linux, FreeBSD, Solaris
dan OpenVMS. Tersedia versi berpemilik, freeware dan open source untuk berbagai
tingkat kerumitan dan kelengkapan.
3. Port 23 TELNET
Telnet
adalah aplikasi remote login Internet. Telnet digunakan untuk login ke komputer
lain di Internet dan mengakses berbagai macam pelayanan umum, termasuk katalog
perpustakaan dan berbagai macam database. Telnet memungkinkan pengguna untuk
duduk didepan komputer yang terkoneksi ke internet dan mengakses komputer lain
yang juga terkoneksi ke internet. Dengan kata lain koneksi dapat terjadi ke
mesin lain di satu ruangan, satu kampus, bahkan setiap komputer di seluruh
dunia. Setelah terkoneksi, input yang diberikan pada keyboard akan mengontrol langsung
ke remote computer tadi. Akan dapat diakses pelayanan apapun yang disediakan oleh remote machine dan hasilnya
ditampilkan pada terminal lokal. Dapat
dijalankan session interaktif normal (login, eksekusi command), atau dapat
diakses berbagai service seperti: melihat catalog dari sebuah perpustakaan,
akses ke teks dari USA today, dan masih banyak lagi service yang disediakan oleh masing-masing host
pada di network.
TELNET
menggunakan 2 program, yang satu adalah client (telnet) dan server
(telnetd). Yang terjadi adalah ada dua program yang berjalan, yaitu software client yang dijalankan pada komputer yang meminta pelayanan tersebut dan software server yang dijalankan oleh komputer yang menghasilkan pelayanan tadi.
(telnetd). Yang terjadi adalah ada dua program yang berjalan, yaitu software client yang dijalankan pada komputer yang meminta pelayanan tersebut dan software server yang dijalankan oleh komputer yang menghasilkan pelayanan tadi.
4. Port 25 SMTP
SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum
digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini
dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke
server surat elektronik penerima. Protokol ini timbul karena desain sistem
surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang
menampung sementara sampai surat elektronik diambil oleh penerima yang berhak.
SMTP
bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika kita mengirim sebuah e-mail,
komputer kita akan mengarahkan e-mail tersebut ke sebuah SMTP server, untuk
diteruskan ke mail-server tujuan. Mail-server tujuan ini bisa dianalogikan
sebagai kotak pos di pagar depan rumah, atau kotak PO BOX di kantor pos.
Email-email yang terkirim akan menempati di tempat tersebut hingga si
pemiliknya mengambilnya. Urusan pengambilan e-mail tersebut tergantung kapan di
penerima memeriksa account e-mailnya.
SMTP
adalah protokol yang cukup sederhana, berbasis teks dimana protokol ini
menyebutkan satu atau lebih penerima email untuk kemudian diverifikasi. Jika
penerima email valid, maka email akan segera dikirim. SMTP menggunakan port 25
dan dapat dihubungi melalui program telnet. Agar dapat menggunakan SMTP server
lewat nama domain, maka record DNS (Domain Name Server)
pada bagian MX (Mail Exchange) digunakan.
Sendmail
adalah Mail Transfer Agent pertama yang
mengimplementasikan port 25. Kemudian, pada tahun 2001, ada sedikitnya 50
program Mail Transfer Agent yang mengimplementasikan SMTP baik sebagai client
maupun sebagai server. Contoh Mail Transfer Agent yang populer adalah: Exim
(ditulis oleh Philip Hazel), IBM Postfix, Qmail (ditulis oleh D.J Bernstain),
dan Microsoft Exchange Server.
Karena
protokol SMTP berawal dari protokol yang benar-benar berbasis teks ASCII, maka
SMTP tidak bekerja terlalu baik dalam mengirimkan file-file
binary. Standar untuk meng-encode file-file biner agar dapat dikirimkan
lewat SMTP dikembangkan dan menelurkan standar-standar seperti MIME
(Multipurposes Internet Mail Extensions). Saat ini,
hampir semua SMTP server mendukung 8BITMIME, yang dapat mengirimkan file-file
biner semudah mengirimkan file teks.
SMTP
hanya protokol yang melakukan “push”, artinya dia hanya bisa mengambil email
dari client tetapi tidak bisa melakukan “pull”, yaitu melayani pengambilan
email di server oleh client. Pengambilan pesan atau email tersebut dilakukan
dengan menggunakan protokol tersendiri yaitu protokop POP3 (Post Office
Protokol) atau IMAP (Internet Message Access Protocol).
5. Port 53 DNS
Domain
Name System
(DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan
untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian yang menggunakan
TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di
internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP
address.
Umumnya,
di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan
arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain
sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan
tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap
layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh,
klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP;
ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan
perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP,
yakni protokol DHCP itu sendiri.
DNS
menyediakan
servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan
jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan
dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan
nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL)
dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Contoh
sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT
4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan
GNU/Linux.
DNS
bekerja
dengan konsep Klien-Server yaitu sebuah komputer yang menjalankan fungsi Server
di sebut “DNS Server atau nameserver” dan
komputer lain yang meminta penerjemhan dari hostname ke IP address di sebut
“Klien DNS” Struktur
hierarki dari database DNS mirip dengan struktur hierarki direktori di
sistem operasi Linux. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur
terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root
node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label)
misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan
lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa diibaratkan
dengan relative pathname pada sistem file LinuxX,seperti direktori bin, usr,
var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan
dengan “.” atau “/” pada sistem file Linux.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file Linux merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file Linux. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file Linux merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file Linux. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.
Server
biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan
sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Pengelolaan DNS ini biasanya
menggunakan Server terpusat yang di sebut Server DNS atau nameserver
yang memiliki wewenang mengelola beberapa nama domain dan mengacu ke beberapa
domain lain-nya juga yang di kelola oelh server DNS lain.
Ketika
komputer klien meminta informasi IP address suatu hostname ke DNS serve/nameserver
(biasanya lewat port 53), kemudian DNS server mencoba menerjemahkan
berdasarkan Library Resolver-nya, apakah hosting yang
di tanyakan merupakan nama Domain yang di kelola nameserver ini atau nameserver
ini akan memberi jawaban berdasarkan chace dari data yang pernah di tanyakan
sebelumnya dan berhasil di jawab, Jika nameserver belum memiliki jawaban dalam
chace-nya maka nameserver akan melakukan proses recursive resolution, yaitu
akan bertanya mulai dari root untuk meminta referensi nameserver yang manakah
yang merupakan pengelola domain (authoritative nameserver) tersebut, sampai
menhubungi authoritative nameserver untuk menentukan berapakan IP address dari
hostname yang di tanyakan tersebut. Proses yang sama juga akan di lakukan untuk
kebalikannya yaitu klien menanyakan hostname dari suatu IP address.
6. Port 67 & 68 DHCP
DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server
yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan (RFC
131 dan RFC 2132). DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol
(BOOTP). Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari server DHCP. Layanan DHCP ini kini makin penting dengan
makin maraknya jaringan wireless. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan
yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Karena
DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan konsep client/server, maka dalam
DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
·
DHCP server merupakan sebuah mesin yang
menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi
TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.
·
DHCP client merupakan mesin klien yang
menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat
berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP
Client akan mencoba untuk
mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam
proses empat langkah berikut :
1. DHCPDISCOVER:
DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server
yang aktif.
2. DHCPOFFER:
Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP
client.
3. DHCPREQUEST:
Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP
Server yang bersangkutan.
4.
DHCPACK: DHCP server akan merespons
permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment.
Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP
lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database TCP/IP dan karena
telah memiliki alamat IP, klien pun dapat
memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di
atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya
pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap
pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
7. Port 80 HTTP
Hypertext
Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol
jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya
banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang
disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide
Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi
mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah
untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama
untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena
memang tidak usah membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
Pengembangan
standar HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force
(IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), dan yang
paling banyak dirujuk adalah RFC 2616
(yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999),
yang mendefinisikan HTTP/1.1.
Dukungan
untuk HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada waktu itu RFC 2068, secara cepat
diadopsi oleh banyak pengembang penjelajah
Web pada tahun 1996 awal. Hingga Maret 1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu didukung oleh Netscape 2.0,
Netscape
Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7, Lynx 2.5, dan dalam Microsoft
Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan oleh pengguna akhir
penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret 2006, salah satu perusahaan Web
hosting melaporkan bahwa lebih dari 40% dari penjelajah Web yang digunakan di
Internet adalah penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Perusahaan
yang sama juga melaporkan bahwa hingga Juni 1996, 65% dari semua
penjelajah yang mengakses server-server mereka
merupakan penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar
HTTP/1.1 yang didefinisikan dalam RFC 2068
secara resmi dirilis pada bulan Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan
terhadap standar HTTP/1.1 dirilis dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni
1999.
HTTP
adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah
klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain
sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah
server Webhosting
tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP
juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang
menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin
server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa
saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
HTTP
tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah
satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP
dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di
atas jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam “implemented on top of any
other protocol on the Internet, or on other networks.”, tapi HTTP membutuhkan
sebuah protokol lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol lainnya yang
menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat digunakan.
Sumber daya yang hendak
diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau
lebih khusus melalui Uniform Resource Locator (URL),
menggunakan skema URI http: atau
https:.
Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.
Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.
8. Port 110 POP3
POP atau Post
Office Protocol, sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk
pengelolaan mail. POP yang sekarang lebih umum dikenal dengan POP3 (POP -
Version 3), dimaksudkan untuk mengizinkan client untuk mengakses secara dinamis
mail yang masih ada di POP3 server. POP3 menawarkan pada user untuk
meninggalkan mail-nya di POP3 server, dan mengambil mail-nya tersebut dari
sejumlah sistem sebarang. Untuk mengambil mail dengan menggunakan POP3 dari
suatu client, banyak pilihan yang dapat digunakan seperti Sun Microsystem
Inc.’s Mailtool, QualComm Inc.’s Eudora, Netscape Comm. Corp.’s Netscape Mail
dan Microsoft Corp.’s Outlook Express.
POP3 tidak
dimaksudkan untuk menyediakan operasi manipulasi mail yang ada di server secara
luas. Pada POP3, mail diambil dari server dan kemudian dihapus (bisa juga tidak
dihapus). Segala sesuatu tentang protokol POP3 ini dibahas dalam RFC (Request
For Comment) 1725. Protokol yang lebih tinggi dan lebih kompleks, yaitu IMAP4,
dibahas dalam RFC 1730.
9. Port 123 NTP
Network Time
Protocol atau lebih sering disebut dengan istilah NTP adalah sebuah mekanisme
atau protokol yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi terhadap penunjuk
waktu dalam sebuah sistem komputer dan jaringan. Proses sinkronisasi ini
dilakukan di dalam jalur komunikasi data yang biasanya menggunakan protokol
komunikasi TCP/IP. Sehingga proses ini sendiri dapat dilihat sebagai proses
komunikasi data biasa yang hanya melakukan pertukaran paket-paket data saja.
NTP menggunakan port komunikasi UDP nomor 123. Protokol ini memang
didesain untuk dapat bekerja dengan baik meskipun media komunikasinya
bervariasi, mulai dari yang waktu latensinya tinggi hingga yang rendah, mulai
dari media kabel sampai dengan media udara. Protokol ini memungkinkan
perangkat-perangkat komputer untuk tetap dapat melakukan sinkronisasi waktu
dengan sangat tepat dalam berbagai media tersebut. Biasanya dalam sebuah
jaringan, beberapa node dilengkapi dengan fasilitas NTP dengan tujuan untuk
membentuk sebuah subnet sinkronisasi. Node-node tersebut kemudian akan saling
berkomunikasi dan ber sinkronisasi menyamakan waktu yang direkam mereka.
Meskipun ada beberapa node yang akan menjadi master (primary server), protokol
NTP tidak membutuhkan mekanisme pemilihan tersebut.
10. Port 143 IMAP
Internet
Message Access Protocol (IMAP) adalah protokol mail
yang digunakan untuk mengakses email pada web server
remote dari klien lokal. IMAP dan POP3 adalah dua yang paling umum protokol
internet mail yang digunakan untuk mengambil email. Kedua protokol yang
didukung oleh semua klien email modern dan web server.
11. Port 161 SNMP
SNMP
(simple network management protocol) adalah protokol populer untuk melakukan
network manajemen. SNMP digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan
mengkonfigurasi, peralatan jaringan, seperti, server, printer, hub, switch, dan
router di jaringan berbasis Internet Protocol (IP). SNMP dapat mengumpulkan
informasi seperti kondisi CPU, temperatur chasis, dan hampir tidak ada batas
akan apa yang dapat dikonfigurasi oleh SNMP. Protokol SNMP di rancang untuk
memberikan metoda “sederhana” untuk memanage jaringan TCP/IP secara terpusat. Jika
anda ingin memanaged peralatan dari komputer pusat, protokol SNMP akan
memfasilitasi transfer data dari sisi client sampai sisi server dimana data
secara terpusat di catat, di lihat dan di analisa. SNMP tersediri dari
sekumpulan standard manajemen jaringan, termasuk di dalamnya definisi aplikasi
di lapisan aplikasi, schema database dan sekumpulan objek data. Tujuan utama
dari protokol SNMP hanya pada satu tujuan saja, dan masih digunakan hingga hari
ini, yaitu, melakukan remote manajemen dari peralatan. SNMP banyak digunakan
untuk memanage peralatan di jaringan komputer.
12. Port 443 HTTPS
Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS)
memiliki pengertian yang sama dengan HTTP hanya saja HTTPS memiliki kelebihan
fungsi di bidang keamanan (secure). HTTPS di temukan oleh Netscape
Communication Corporation. HTTPS menggunakan Secure
Socket Layer (SSL) atau Transport Layer Security(TLS) sebagai sublayer
dibawah HTTP aplikasi layer yang biasa. HTTP di enkripsi dan deskripsi dari
halaman yang di minta oleh pengguna dan halaman yang di kembalikan oleh web
server. Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari
serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port yang
digunakan HTTPS adalah port 443. Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan
dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat lunak server dan
didukung oleh algorithma penyandian yang aktual. Oleh karena itu, pada halaman
web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’.
HTTPS
dapat menjamin keamanan dalam Autentikasi server yaitumemungkinkan peramban dan
pengguna memiliki kepercayaan bahwa mereka sedang berbicara kepada server
aplikasi sesungguhnya.Https juga mampu dalam menjaga kerahasiaan data dan
Integritas data.
13. Port 445 SMB
SMB / Server Message Block adalah protokol
aplikasi jaringan yang banyak dipakai untuk sharing file, printer,
dan port serial. SMB juga menyediakan mekanisme otentikasi antar proses di
Windows. SMB aslinya dibuat oleh Barry Feigenbaum di IBM, tapi SMB yang kini
banyak dipakai telah dimodifikasi secara besar-besaran oleh Microsoft.
Sumber :
http://ihzaanadi.blogspot.co.id/2013/11/port-port-tcp-udp-yang-paling-sering.html
http://giantizpolariz.blogspot.com/2013/06/apaitussh.html
http://rudi-strife.blogspot.com/2013/03/pengertian-smtp-simple-mail-tranfer.html
http://rudi-strife.blogspot.com/2013/03/pengertian-smtp-simple-mail-tranfer.html
http://chimoet16.blogspot.com/2012/10/pengertian-pop3.html
http://cabikhosting.com/file/mikrotik/DHCP-mikrotik.pdf
http://hanvie.wordpress.com/2012/05/04/pengertian-imap-pop3-smtp/
http://kamusonline49.blogspot.com/2011/01/smb-server-message-block.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar