Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Prof dr Fasli Jalal, PhD, SpGK mengajak para remaja di Kendari untuk
merencanakan masa depan dan menjadi generasi “smart” yang tahu kapan
menyelesaikan pendidikan, kapan bekerja, dan kapan memulai kehidupan
berkeluarga.
“Masa depanmu ada ditanganmu sendiri. Oleh karena itu, ayo kalian
harus berusaha berperilaku sehat dan berakhlak mulia mulai saat ini,”
kata Fasli di hadapan ratusan remaja dan orangtua dalam acara Gebyar
Genre di Taman Kota Kantor Walikota Kendari, Rabu (26/6). Acara ini
dalam rangka menyambut puncak acara Hari Keluarga XX Tingkat Nasional di
Kota Kendari yang akan dihadiri oleh Wapres Budiono, pada 29 Juni 2013.
Fasli memaparkan ada tiga masalah besar yang dihadapi para remaja.
Pertama, masalah perilaku sekualitas. Menurut penelitian oleh ANU dan
UI, 2010, di Jakarta, Tengerang, dan Bekasi, mengenai konsepsi
pranikah, sebanyak 22,7 persen remaja perempuan di bawah usia 20 tahun
mengalami kehamilan sebelum menikah.
Masalah kedua adalah NAPZA di kalangan remaja. Menurut Badan
Narkotika Nasional (BNN), pelaku penyalahgunaan narkoba mencapai 32.743
orang, sebanyak 1.944 diantaranya adalah remaja pada kelompok usia 16-19
tahun dan sebanyak 5.056 adalah remaja pada kelompok usia 20-24 tahun.
Ketiga, adalah masalah HIV dan AIDS. Jumlah kasus HIV/AIDS per 1
Januari sampai dengan 30 September 2012 dilaporkan sebanyak 15.372 untuk
HIV dan 3.541 untuk AIDS. Sedangkan secara kumulatif sampai dengan 30
September 2012, kasus HIV sebesar 92.251 kasus dan terdapat 39.434 kasus
AIDS.
“Untuk itu perlu dilakukan pencegahan sejak dini. Untuk itu,
program Genre harus dilaksanakan di lingkungan sekolah , perguruan
tinggi, dan di lembaga kemasyarakatan serta komunitas-komunitas remaja.
Program Genre akan membantu para remaja dalam menyiapkan masa depan
yang lebih baik,” kata Fasli.
Melalui duta-duta Genre dan PIK Ramaja, para remaja dapat
mengetahui tentang pendewasaan usia perkawainan (PUP) dan terhindar dari
risiko triad kesehatan reproduksi remaja yaitu seksualitas, napza,
HIV/AIDS).
Permasalahan yang terkait dengan tiga risiko kesehatan remaja itu
terjadi karena adanya perubahan di sekitar lingkungan hidup remaja,
antara lain, gaya hidup remaja yang semakin bebas (liberal), hubungan
kehidupan dalam keluarga semakin renggang (disconnected), tuntutan
sekolah yang semakin melahirkan persaingan antarsiswa dan mahasiswa, isi
pesan media massa yang semakin permisif (serba boleh), dan pola hidup
bermasyarakat yang semakin individualistis (sendiri-sendiri).
source: KENDARI, bkkbn online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar